Salah satu kelengkapan yang harus dimiliki oleh pengendara kendaraan bermotor adalah memiliki SIM. Ini artinya semua pengendara wajib memiliki dan membawa SIM tersebut kemana mereka berkendaraan. Resiko yang akan diterima saat mereka tidak melengkapi diri dengan SIM adalah dikenainya tilang saat ada razia. Selain itu biasanya akan ada perasaan was-was dan gugup bila si pengendara melihat petugas polantas. Sehingga mudah sekali ditebak oleh petugas polantas bila si pengendara tidak membawa SIM.

Ada dua cara untuk mendapatkan SIM. Yang pertama adalah melalui test baik tertulis maupun praktek. Dan kedua adalah melalui jasa calo atau dikenal dengan istilah SIM tembak. Sayangnya  banyak para pengguna kendaraan bermotor yang memilih untuk membuat SIM dengan cara tembak melalui calo. Padahal selisih biaya yang harus mereka bayar tentu cukup banyak. Misalnya untuk SIM C cukup dengan RP.100.000. Sementara bila melalui calo bisa RP. 200.000-250.000. Hampir separuh biaya yang seharusnya dibayarkan. Namun banyak yang lebih memilih cara  ini . Hal ini mereka lakukan tentu karena berbagai alasan. Baik yang sifatnya mendesak maupun yang teknis. Berikut ini adalah beberapa alasan memilih membuat SIM tembak :


Lebih mudah dan praktis
Kemudahan dalam pembuatan SIM tembak adalah si pelanggan tidak perlu datang ke kantor kepolisian tempat pembuatan SIM. Mereka cukup memberikan copy biodata dan photo yang diperlukan. Tentu beserta uang yang jumlahnya lebih banyak dari yang seharusnya dibayarkan. Namun demikian mereka tak perlu antri menunggu giliran tes serta mondar-mandir mengurus kelengkapan administrasi  lainnya.

Lebih menjamin keberhasilannya
Bagi mereka yang membuat SIM melalui jasa calo biasanya jauh lebih menjamin keberhasilannya dibandingkan dengan yang melalui ujian test. Bagi mereka yang memilih pembuatan SIM melalui test biasanya tingkat keberhasilannya sedikit dibandingkan yang melalui pembuatan SIM tembak. Fakta di lapangan adalah mereka yang melalui jalur test harus melalui beberapa tahap. Pertama melengkapi dan mengisi berkas identitas. Kemudian menunggu giliran namanya dipanggil untuk mengikuti test tertulis. Bagi yang lulus maka mengikuti test praktek berkendaraan. Dan terakhir adalah pengambilan photo dan pencetakan SIM. Memang bagi yang lulus bisa hanya membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Namun bagi mereka yang tidak lulus harus mengulang lagi minimal 14 hari. Tentu hal yang sangat merugikan bagi si pembuat SIM. Terlebih lagi jika mereka membutuhkan sekali SIM tersebut. Hal ini berbeda dengan mereka yang membuat melalui jasa calo. Tak perlu mengulang dan menunggu waktu yang cukup lumayan lama.

Tujuan diwajibkannya memiliki SIM bagi pengendara adalah menciptakan keselamatan dalam perjalanan. Baik bagi si pengendara maupun orang lain. Maka  bagaimanapun pembuatan SIM seharusnya melalui jalur test. Ini bermanfaat untuk benar-benar menguji dan melihat pemahaman seseorang akan rambu lalu lintas serta kemampuan seseorang dalam berkendaraan. Akan tetapi anehnya para petugas kepolisian juga sering bermain disana. Jika mereka yang tidak lulus tes mau membayar dengan jumlah uang yang lebih, maka tak perlu menunggu waktu minimal 14 hari. Saat itu juga SIM dapat diproses. Ini adalah fakta yang terjadi di lapangan. Melihat itu semua maka semestinya para petugas kepolisian memberikan bimbingan untuk pembuatan SIM kepada masyarakat. Dan hendaknya proses pembuatan SIM dipermudah bagi mereka yang memang layak, mampu dan berhak untuk memiliki SIM. Dan tidak menyulitkan bagi yang memang layak memilikinya. Sehingga masyarakat akan memilih jalur yang resmi.

Comments

5 Responses to “Alasan Memilih Membuat SIM Tembak”

  1. Yulia Esmet on 24 April 2012 pukul 04.24

    kbetulan ni aku blum pnya SIM.
    Kesehatan Ibu dan Anak

  2. Unknown on 24 April 2012 pukul 05.13

    Sim ku untung Original...
    tp sayang...
    udah Expired... hahaha....

  3. Unknown on 24 April 2012 pukul 05.19

    Yang penting tuh ada. coz polisi tuh tau betul ma wajah2 grogi gk bawa SIM he...thank kunjunganya.

  4. Beauty Journal on 24 April 2012 pukul 05.27

    hehehe...kebetulan aku juga termasuk yang memilih jalur tanpa test...hmmm...jadi gmn ya..

  5. Unknown on 24 April 2012 pukul 05.46

    klo saya sih asli lewat test..tes tetulis terus praktek zig-zag muter2 lewatin papan udah deh..dianggap lulus he...bayar 100 ribu..3 jam prosesnya..coba aja gan nyobain tes biar tahu he...