Memiliki anak merupakan ujian sesungguhnya bagi setiap orang tua. Satu sisi, mereka merupakan pengisi kesejukan dalam keluarga. Namun disisi lain mereka bisa menjadi pemancing emosi bagi orang tua. Dan keduanya sering muncul secara bergantian bahkan terus menerus. Dimana anak mampu membuat orang tua merasakan kebahagiaan dan kegembiraan akan tingkah mereka yang sering menggelikan dan menghibur. Namun ada saatnya mereka bertingkah laku yang membuat orang tua kesal dan memancing emosi. Hingga tak jarang yang meluapkan emosi mereka hingga sampai menggunakan kekerasan fisik pada anak-anak mereka.

Ada beberapa kebiasaan anak yang sering memancing emosi orang tua. Kebiasaan ini bisa berhenti dengan sendirinya namun bisa terus dilakukan hingga mereka dewasa. Tergantung apakan kebiasaan tersebut merupakan bentuk ekpresi bakat mereka atau hanya sekedar meniru orang lain. Berikut ini adalah kebiasaan -kebiasaan tersebut :

Firasat bukanlah musyrik selama kita tidak memastikan kepastian sebuah kejadian. Baik dalam bentuk kejadian yang baik maupun yang buruk. Karena firasat merupakan pertanda atau kabar akan hal yang akan terjadi. Biasanya firasat akan datang menjelang terjadinya sebuah kejadian. Umumnya firasat hanya dirasakan oleh segelintir orang yang berhubungan dengan mereka yang mengalami kejadian. Hal ini bisa dirasakan oleh orang tua, anak, atau pun kawan. Sayangnya firasat baru dapat terasa maknanya ketika  sebuah kejadian telah menimpa.

Sebenarnya firasat tidak hanya berhubungan dengan hal-hal yang berbau musibah atau kejadian buruk. Karena firasat juga bisa datang untuk memberikan kabar akan hal-hal yang bersifat menguntungkan. Hanya pada umumnya masyarakat kita cenderung lebih memperhatikan firasat yang berhubungan dengan musibah yang menimpa. Disamping itu karena hal itu akan mudah terasa maknanya karena berhubungan dengan sesuatu yang menyedihkan dan menarik banyak simpati orang lain.

Menghadapi anak merupakan hal yang bisa menyenangkan namun juga bisa menyusahkan. Hal ini wajar karena pada masa ini anak anak akan memulai proses perjalanan hidup mereka. Pada tahap ini mereka biasanya akan banyak melakukan dan mencoba hal hal yang baru. Baik yang mereka kerjakan secara spontan maupun karena meniru dari orang lain. Sehingga tak jarang banyak orang tua yang begitu kerepotan saat menghadapi tingkah laku mereka. Terlebih pada anak yang memiliki tingkat agresif yang tinggi. Maka jangan heran ketika orang tua harus berbuat super ketat untuk menghadapi anak-anak tersebut.

Ada beberapa tindakan yang biasanya dilakukan oleh para orang tua saat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan tingkah laku anak mereka. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan ancaman. Hal ini dianggap cukup efektif untuk mencegah tindakan anak yang dapat membahayakan diri mereka dan kawan sebayanya.

← Previous Page Next Page →