Kecurangan pada ujian nasional bukanlah sesuatu yang rahasia lagi. Sudah banyak mereka yang mengetahui adanya kecurangan yang terjadi di sana. Kalau dulu mungkin hanya pihak sekolah yang mengetahuinya. Namun saat ini orang tua pun sudah banyak yang tahu. Dan tentunya pemerintah pun tahu  khususnya Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki kepentingan sebagai pembuat kebijakan dalam hal ini.

Sebenarnya mudah untuk mengetahui dan mendeteksi praktek curang yang terjadi selama proses UAN berlangsung. Karena bagaimanapun kecurangan tersebut biasanya bukan sesuatu yang dilakukan secara spontan namun sudah direncanakan. Artinya akan ada kerjasama yang dilakukan oleh beberapa pihak untuk memuluskan aksi curang tersebut. Ada yang dilakukan dengan cara yang sederhana atau manual, namun ada juga yang sudah menggunakan teknologi modern. Berikut ini adalah trik kecurangan yang terjadi yang mungkin salah satunya ada didaerah anda:

Membeli sesuatu memang seharusnya dipertimbangkan kualitasnya. Hal ini tentu berhubungan dengan biaya serta kepuasan kita dalam menggunakan produk yang sudah kita beli. Sudah semestinya bahwa kita menginginkan produk dengan harga yang terjangkau dengan kualitas yang bagus juga. Walaupun benar kata pepatah jawa rupo nggowo rego. Namun demikian di era serba bersaing ini seharusnya pembeli benar-benar dimanjakan dengan kepuasan kualitas produk yang ditawarkan. Sehingga tidak merasa tertipu dengan promosi yang tidak sesuai dengan kenyataannya.

Adalah produk Toshiba yang dianggap sebagai produk yang terkenal dengan kualitasnya. Dan salah satu produk yang dihasilkan adalah laptop. Di awal, tentu kualitas yang menjadi pertimbangan untuk membeli laptop Toshiba. Karena informasi yang diberikan lumayan mengena di hati dan sesuai kondisi dompet. Maka pilihan membeli laptop pun jatuh pada  laptop merek Toshiba. Dengan harapan bahwa branded yang selama ini dikenal baik tentu akan menular pada produk yang lainnya.

Di awal-awal punya momongan sering sekali terjadi salah paham. Apalagi kalau kita tinggal jauh dari orang tua. Dimana semua kegiatan merawat bayi dilakukan oleh kita sendiri. Andai pun mau nyari baby sitter, belum bisa plong untuk melepaskan kegiatan mengasuh si kecil. Ya otomatis kegiatan mengganti popok, membersihkan si kecil dari kencing dan kotoran, memberi susu, menggendong, menenangkan waktu si kecil nangis dan rewel, dan segudang kegiatan mesti dilakukan oleh kita sendiri. Kadang bagi suami bisa enak-enak tidur tanpa perduli dengan keadaan si kecil. Sementara sang istri sibuk mengganti popok si kecil di tengah malam. Atau dengan alasan habis kerja berat sang suami bisa langsung istirahat terus molor tanpa menoleh istrinya yang kerepotan bolak balik menenangkan si kecil yang rewel. 

Akan tetapi keadaan bisa berubah ketika sang sang istri sakit. Karena semua tugas merawat si kecil mau tidak mau harus lakukan oleh sang suami. Kecuali bila dia tega melihat si kecil basah dengan ompol dan kotoran yang sudah bertebaran di tubuhnya. Atau dia tetap membutakan mata serta meniadakan telinga sehingga istri yang lagi sakit dengan terpaksa masih juga turun tangan. Sepertinya si istri bakalan nyesel kenapa suami mau enaknya saja. Dan yang terjadi adalah hak suami untuk mendapatkan nafkah batin yang dikurangi dan bisa jadi hilang sama sekali.

Setiap pasangan yang baru menikah tentu menginginkan untuk tinggal dan menempati rumah mereka sendiri. Sebenarnya tak mesti harus rumah sendiri, namun bisa pula rumah kontrakan. Yang penting adalah mereka tinggal terpisah dengan orang tua mereka. Namun karena berbagi hal maka tak semua keinginan tersebut dapat terpenuhi. Sehingga ada diantara pasangan baru tersebut yang memilih untuk ikut tinggal dengan orang tua atau mertua mereka.

Sebenarnya tinggal dengan orang tua atau mertua bukanlah masalah atau aib. Karena dengan begitu orang tua akan bisa memberikan ilmu dan pengalaman berharga mereka kepada pasangan baru tersebut. Namun tentu akan berbeda ketika kita bertahun-tahun tetap hidup dengan orang tua sementara keluarga kita pun semakin berkembang. Karena yang dikhawatirkan  adalah munculnya  banyak konflik yang di kemudian hari. Mungkin bukan dari orang tua, namun bisa terjadi akibat gesekan pihak ketiga atau pasangan kita sendiri. Maka sisi negatif yang biasanya muncul pada mereka yang tinggal serumah dengan orang tua atau mertua adalah :

← Previous Page Next Page →