Keberuntungan  merupakan hal yang pasti diinginkan oleh semua orang. Beruntung bisa datang kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Namun keberuntungan merupakan hal yang langka dan jarang terjadi dalam kehidupan seseorang. Maka bisa jadi perbandingan orang yang mendapatkan keberuntungan dengan yang tidak adalah 1000:1.

Keberuntungan tentu bukan datang begitu saja. Ia butuh di dukung dengan usaha dan kerja keras. Serta impian dan keinginan untuk mendapatkannya. Artinya ketika kita menginginkan keberhasilan untuk meraih sesuatu, maka sembilan puluh sembilan persen adalah kerja keras dan satu persen adalah keberuntungan. Namun demikian keberuntungan bisa menciptakan suatu hal yang terbalik dari yang seharusnya. Seseorang yang seharusnya mengalami kesialan, kekalahan, atau hal buruk lainnya justru mendapatkan keuntungan, kemenangan atau kesuksesan.

Ngidam adalah istilah yang populer di kalangan ibu-ibu yang sedang hamil muda. Ngidam berarti menginginkan sesuatu yang harus dituruti ketika kandungan berusia di bawah lima bulan. Apapun keinginan tersebut harus dikabulkan oleh sang suami. Tak perduli apa dan kapan keinginan tersebut diminta. Baik siang maupun malam hari, keinginan akan sesuatu harus dituruti. Tak heran butuh pengorbanan dan kesabaran untuk memenuhinya.

Ada kepercayaan dalam masyarakat kita bahwa apabila keinginan sang ibu yang hamil tidak dipenuhi, maka si anak akan ileran kelak.  Hal inilah yang mendasari perlakuan akan ngidam begitu besar. Sehingga memenuhi keinginan ibu hamil yang ngidam seolah menjadi kewajiban. Selain kekhawatiran bahwa kelak anak yang dilahirkan tidak normal, bila keinginan sang ibu tidak terpenuhi.

Menjadi tukang sampah tentu bukan pilihan utama seseorang. Karena bergumul dengan sampah merupakan hal yang tidak dikehendaki. Apalagi kalau sampah yang ada sudah membusuk dan berbau. Tentu sangat tak sedap untuk mencium aromanya apalagi menyentuhnya. Untungnya ada mereka yang mau berprofesi sebagai pembersih sampah. Baik karena terpaksa maupun karena tugas yang menjadi kewajibannya.

Sayangnya kita suka menganggap remeh pekerjaan mereka. Bahkan memandang sebelah mata pada  pekerjaan yang mereka lakukan. Lihat saja, kita bahkan jarang berterimakasih kepada mereka. Apalagi memberi sesuatu yang yakin akan sangat berharga untuk mereka. Andai pun memberi tentu hanya uang wajib yang harus kita bayarkan setiap bulan sebagai uang kebersihan. Tak lebih dari itu. Padahal kita tahu hanya sedikit dari mereka yang berstatus sebagai pegawai negeri. Bahkan banyak yang tak punya peluang kerja kecuali menjadi tukang sampah. Maka memungut sampah menjadi pekerjaan terbaik untuk menghidupi keluarga miskin mereka. 

Kita tentu sering mendengar dan membaca anjuran agama " Malu sebagian dari Iman". Ini artinya malu merupakan suatu perbuatan yang dianjurkan untuk dimiliki. Rasa malu merupakan hal yang bukan aib atau sesuatu yang tabu. Namun sesuatu yang dianjurkan untuk dimiliki dan diamalkan oleh mereka yang mengaku beriman. Karena rasa malu membawa manfaat dan bukan keburukan.

Sayangnya, rasa malu menjadi sesuatu yang langka saat ini. Mereka yang memiliki rasa malu justru dianggap merugikan diri mereka sendiri. Karena rasa malu membawa mereka kalah dalam persaingan dan perebutan apapun. Ketika seseorang menuruti rasa malu mereka, maka  akan kalah bersaing  untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. 

Perkawinan adalah sesuatu yang tentu didambakan oleh semua orang. Perkawinan merupakan permulaan dari dua individu dalam mengarungi proses kehidupan secara bersama-sama. Ini artinya akan banyak hal-hal yang baru dalam proses tersebut. Tentu semua hal-hal yang sifatnya menyenangkan dan menyedihkan bisa dirasakan dan dibagi bersama. Karena itulah sesungguhnya tujuan berumah tangga.  Terciptanya keluarga yang bahagia dan sejahtera, penuh kasih sayang dan kedamaian selama-lamanya.

Sayangnya, masih banyak mereka yang takut atau belum siap untuk masuk ke jenjang perkawinan. Sehingga mereka memutuskan untuk menunda perkawinan. Tentu ada banyak alasan mengapa menunda perkawinan. Namun apapun alasan tersebut, berikut ini adalah kerugian yang perlu dipertimbangkan jika menunda perkawinan.

← Previous Page Next Page →