Sedih rasanya melihat perkembangan pendidikan di negeri kita saat ini. Bagi mereka yang tidak terlibat secara langsung dalam dunia pendidikan, barangkali akan merasakan kebanggaan dengan perkembangan pendidikan kita saat ini. Namun bagi mereka yang terlibat dan tahu persis dengan perkembangan yang terjadi    maka akan merasakan keprihatinan yang mendalam.


Ada beberapa alasan yang menjadi dasar mengapa muncul perasaan sedih tersebut. Yang pertama adalah benar bahwa pemerintah telah banyak membangun sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses pendidikan. Baik dari jenjang pendidikan dasar hingga ke jenjang perguruan tinggi. Begitu pula dengan peningkatan kualitas guru-guru yang telah ada. Akan tetapi semua itu tidak dibarengi dengan hasil output yang diharapkan. Banyak diantara para peserta didik yang justru berperilaku selayaknya merek yang tidak mendapatkan pendidikan. Maraknya tawuran, perilaku sex bebas dikalangan pelajar, penyalahgunaan narkoba, serta tindakan amoral lainnya adalah bukti nyata bahwa pendidikan belum mampu menghasilkan output yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam visi-misi di setiap sekolah. Hal ini disebabkan oleh kurang tepatnya kurikulum yang diterapkan di dunia pendidikan kita saat ini. Pemerintah terkesan begitu buru-buru dalam menerapkan kebijakan mereka. Tanpa terlebih dahulu membuat kajian yang matang akan tepat tidaknya kebijakan mereka. Selain itu pihak sekolah sebagai pelaksana utama jarang dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan tersebut. Maka yang terjadi adalah ketimpangan yang diinginkan dengan yang terjadi di dunia nyata.

Yang Kedua adalah kurangnya kesiapan masyarakat, peserta didik serta pihak sekolah dalam menjalankan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Misalnya saja kebijakan Ujian Nasional, Sertifikasi guru atau perubahan kurikulum. Yang terjadi adalah adanya tindakan yang kurang terpuji dari masyarakat, peserta didik serta sekolah dalam melaksanakan kebijakan yang diterapkan tersebut. Sehingga muncullah kecurangan nilai hasil ujian siswa atau manipulasi data pada proses sertifikasi guru.

Entahlah sesungguhnya niat awal pendidikan adalah untuk menciptakan output yang baik dari sisi kecerdasan   akal hingga kecerdasan hati. Akan tetapi ketika nilai-nilai kejujuran semakin lenyap maka hal ini rasanya sulit untuk terwujud. Ditambah dengan masuknya kepentingan tertentu dalam pengambilan kebijakan semakin membuat pendidikan di negeri ini makin terjerumus dalam jurang kehancuran.

Comments

No Responses to “Mau Dibawa Kemana Pendidikan Kita”