Bagi sebagian orang mengikuti PLPG adalah hal yang menyenangkan. Karena sesungguhnya disana para peserta akan mendapatkan banyak sekali ilmu tentang bagaimana menjadi guru yang profesional. Disamping itu, mereka dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan peserta lain yang berasal dari sekolah atau daerah yang berbeda. Sehingga akan banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan mengikuti PLPG. Apalagi itu menjadi prasyarat untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Sayangnya semua itu tidak dirasakan oleh semua peserta yang ikut dalam kegiatan PLPG. Karena Tak sedikit pula dari para peserta tersebut yang merasa stress dan begitu tertekan saat mereka mengikuti PLPG. Banyak diantara peserta yang langsung masuk rumah sakit karena stress, atau bahkan sampai ada yang meninggal di saat mengikuti PLPG. Sehingga ada peserta yang mengundurkan diri dari keikutsertaan mereka dalam PLPG karena faktor stress atau faktor ketakutan untuk mengikuti proses kegiatan dalam PLPG.
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa hal-hal tersebut bisa terjadi. Namun faktor yang paling utama adalah   ketidaksiapan peserta dengan proses yang harus mereka lakukan pada kegiatan PLPG. Dan kegiatan yang paling menakutkan adalah saat mereka harus melakukan kegiatan peer teaching. Banyak diantara para peserta yang tidak siap, tidak percaya diri , atau tidak berani untuk maju menjadi guru bagi peserta lain. Padahal kegiatan tersebut seharusnya bukan menjadi masalah bagi semua peserta PLPG. Karena itu merupakan tugas dan kewajiban yang harus mereka jalankan di sekolah mereka masing-masing. Sehingga seharusnya bukan menjadi hal yang baru lagi. Selain itu panitia PLPG telah memberikan informasi tentang apa yang harus mereka persiapkan sebelum mengikuti PLPG. Khususnya materi dan perlengkapan dalam mengajar.Sehingga mereka akan bisa lulus PLPG.

Tentu hal tersebut menjadi pertanyaan besar. Mengapa peserta sampai stress hingga mengundurkan diri?. Karena itu berarti ada yang salah pada peserta yang merasa stress atau mengundurkan diri. Karena bisa diambil kesimpulan bahwa selama ini mereka tidak mengajar sesuai dengan yang seharusnya. Atau bisa dikatakan bahwa selama ini banyak guru yang mengajar asal-asalan saja. Sehingga saat mereka dituntut untuk mengajar yang benar, mereka merasa tidak siap karena tidak menjalankan tugas guru yang semestinya.

Bukan hal yang rahasia lagi bahwa banyak para guru yang mengajar tidak sesuai dengan kurikulum yang semestinya. Begitu pula dengan praktek yang biasa mereka lakukan saat mengajar. Masih banyak guru yang mencari tambahan penghasilan diluar sekolah sehingga mereka tidak masuk kelas. Atau mengajar tanpa menggunakan rambu-rambu yang ditentukan. Apalagi kalau dituntut menggunakan teknologi. Masih banyak yang buta dan belum melek dengan teknologi sebagai media untuk membantu dalam proses mengajar.

Sesungguhnya sertifikasi menjadi media untuk menuntut para guru menjadi orang-orang yang profesional pada bidang mereka. Sehingga wajar saat pemerintah memberikan tambahan tunjangan sertifikasi sebagai penghargaan akan apa yang telah mereka jalankan selama ini. Sehingga dengan kewajiban untuk memperoleh sertifikat sertifikasi bagi para guru yang menginginkan tunjangan sertifikasi, menjadi motivasi bagi para guru untuk membuktikan bahwa memang mereka telah layak untuk mendapatkan tunjangan tersebut.

Comments

1 Response to “Mengapa Peserta PLPG Stress?”

  1. Unknown on 24 Oktober 2012 pukul 05.17

    ok menarik tuh..