Mengantre merupakan pemandangan yang biasa kita temukan saat ini. Pemandangan ini bukan lagi sesuatu yang aneh kita lihat baik di kota besar maupun kota kecil. Terlebih lagi pada fasilitas yang menjadi sarana utama bagi kepentingan masyarakat. Maka tak heran jika antrian bisa sampai panjang mengular. Dan bisa  memakan waktu yang sampai berjam-jam dan begitu melelahkan. 

Bagi mereka yang ingin kebutuhan dan keperluannya selesai, tentu tak akan ambil pusing untuk masuk dalam sebuah antrean. Karena yang terpenting adalah urusan mereka dapat segera terselesaikan dengan baik. Apalagi kalau biaya yang dikeluarkan memang relatif lebih kecil dibanding bila menggunakan jasa orang lain.  Maka tak heran bila mereka rela untuk menghabiskan tenaga, waktu, bahkan kesabaran meskipun harus terjebak dalam antrean yang begitu melelahkan. Namun demikian biasanya ada saja hal-hal yang membuat hati menjadi kesal dan kecewa  saat mengantre. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa memicunya :


Petugas yang tidak ramah
Mengantre tentu akan menjadi lebih mengesalkan bila petugas atau pegawai yang memberikan pelayanan tidak begitu ramah. Hal ini sering sekali kita jumpai di tempat pelayanan pemerintah. Terlebih bila pelayanan terhambat oleh mereka yang tidak mengerti aturan yang berlaku. Sehingga kesalahan kerap sekali muncul dan tentu membuat kesal para petugas pelayanan. Dan tak jarang kita yang tidak tahu menahu ikut mendapatkan imbas kemarahan mereka para petugas pelayanan. Padahal kesalahan itu bisa disebabkan oleh tidak adanya informasi prosedur yang jelas dan tertulis.

Saatnya istirahat atau tutup ketika giliran kita tiba
Tentu hal yang sangat mengecewakan dan mengesalkan ketika tiba giliran kita bertepatan dengan waktu istirahat atau bahkan tutup. Padahal kita telah lama menunggu antrean. Dan sialnya lagi kita mesti menunggu minimal satu jam padahal kita memiliki keperluan lain. Terlebih lagi  tidak ada kebijakan dari petugas atau pegawai pelayanan untuk mendahulukan giliran kita. 

Saat giliran kita barang habis
Biasanya kejadian ini kita rasakan ketika kita membeli barang. Misalnya saja saat kita mengantre bensin di SPBU. Ketika kita telah lama mengantre dan tiba giliran kita, saat itu juga persediaan bahan bakar habis. Tentu begitu kesal dan kecewa kita dibuatnya. Atau mungkin ketika kita mengantre untuk membeli barang dengan harga murah. Ketika tiba giliran kita barang yang akan kita beli telah habis. Tetapi  tidak ada yang dapat kita perbuat selain menyesali nasib kita.

Ada seseorang yang berbuat curang
Sebenarnya setiap kita tentu akan sabar dan rela menunggu dalam antrean. Sayangnya kita sering mendapati seseorang yang tidak mengikuti aturan dan budaya yang ada. Misalnya tiba-tiba saja nyelonong meminta didahulukan gilirannya karena adanya hubungan persaudaraan dengan petugas pelayanan. Atau bisa juga karena seseorang tersebut memiliki jabatan tertentu semisal anggota POLRI atau TNI. Tentu hal yang demikian dianggap curang karena muncul ketidak adilan. Selain itu hal-hal yang demikian sering memicu emosi dan keributan.

Sebenarnya bukan permasalahan mengantre yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Namun hendaknya budaya yang dirasa sudah menjadi umum ini dilakukan oleh semua pihak tanpa membedakan status sosial. Sehingga semua bisa merasakan suka dukanya secara bersama-sama-. Karena hal ini tentu memiliki nilai yang positif untuk mengenal dan mempererat hubungan yang belum terjalin. Selain itu hendaknya pemerintah atau mereka yang memiliki wewenang segera mengatasi masalah ini. Terlebih lagi pada sarana tempat masyarakat memenuhi kewajibannya. Sehingga tidak muncul persepsi ketika ingin memenuhi kewajiban saja masih harus bersusah payah apa lagi bila ingin memperoleh  hak kita sebagai warga negara.

Comments

No Responses to “Yang Membuat Kesal Saat Mengantre”