Suatu siang anak saya yang masih berumur empat tahun berkata,
"Ayah ayo kita sayang-sayangan." Saya pun lalu memeluknya kemudian saya ucapkan,
"Ayah sayang adek." Namun alangkah terkejut nya saya saat dia berkata,
" Kok ayah enggak lepas celana?"
Kemudian saya katakan, "Kenapa kok lepas celana?". Lalu dengan polos nya dia berkata,
" Kemaren adek ngintip waktu ayah sayang-sayangan sama bunda".
Mendengar ucapannya yang polos hati saya merasa geli, takut dan  ceroboh. Geli karena anak sekecil itu mau berbicara polos akan apa yang dia lihat. Takut karena nanti dia akan mempraktekannya dengan kawannya. Serta ceroboh karena saya tidak menyangka akan hal yang jauh dari yang saya dua. Saya pun berusaha menjelaskan apa yang kami lakukan. Dan sesekali tentu dia menyela penjelasan saya  dengan pengertian polos nya.  Hingga ia pun bisa memahami dan berjanji untuk tidak lagi berusaha mencuri pandangan. 


Mungkin hal ini pernah terjadi dan dialami oleh pasangan keluarga lainnya. Beruntung karena anak mau bercerita tentang apa yang mereka lihat. Sehingga kita bisa menjelaskan dan memberikan pengertian dengan bahasa sederhana mengenai  hal hal yang mereka lihat.  Misalnya dengan memberikan pengertian bahwa hal semacam itu tidak boleh dilakukan secara bebas. Ada aturan yang membolehkan dan melarangnya. Mengapa kita melakukan. Dan pengertian sederhana lainnya yang mampu dipahami oleh anak. Kita juga bisa melarangnya untuk tidak lagi mengintip. Dan tentu membiasakan meminta permisi atau izin saat hendak masuk kamar kita.

Namun tentu akan sedikit sulit untuk menjelaskan bila anak tidak mau bercerita akan apa yang dia lihat. Karena mereka bisa saja mencari informasi dan bercerita dengan kawan-kawannya. Dan yang terjadi bisa sesuatu yang tidak kita harapkan.

Maka ada hal hal yang seharusnya kita perhatikan bagi pasangan suami istri.  Pastikan bahwa kita aman dari anak anak sebelum melakukan hubungan intim. Pastikan mereka sudah tidur atau kamar dalam keadaan terkunci. Tanamkan rasa sayang dan kecintaan untuk saling berbagi informasi. Sehingga anak tidak segan untuk bercerita kepada kita. Baik hal-hal yang dianggap biasa maupun yang bersifat tabu. Bila mereka pernah melihat orang tua melakukan hubungan intim, jelaskan dengan pengertian yang sederhana namun mereka bisa memahaminya . Serta berikan pengertian untuk tidak lagi melakukan kebiasaan mengintip. Dan yang yang tak kalah pentingnya adalah lakukan dengan penuh kasih sayang. Tanpa menggunakan emosi. Sehingga anak dapat menerima semua yang kita jelaskan tanpa merasa bersalah, takut, dan menuruti yang kita inginkan.

Comments

No Responses to “Pastikan Klik Sebelum Melakukan Hubungan Intim”