Perkawinan adalah sesuatu yang tentu didambakan oleh semua orang. Perkawinan merupakan permulaan dari dua individu dalam mengarungi proses kehidupan secara bersama-sama. Ini artinya akan banyak hal-hal yang baru dalam proses tersebut. Tentu semua hal-hal yang sifatnya menyenangkan dan menyedihkan bisa dirasakan dan dibagi bersama. Karena itulah sesungguhnya tujuan berumah tangga.  Terciptanya keluarga yang bahagia dan sejahtera, penuh kasih sayang dan kedamaian selama-lamanya.

Sayangnya, masih banyak mereka yang takut atau belum siap untuk masuk ke jenjang perkawinan. Sehingga mereka memutuskan untuk menunda perkawinan. Tentu ada banyak alasan mengapa menunda perkawinan. Namun apapun alasan tersebut, berikut ini adalah kerugian yang perlu dipertimbangkan jika menunda perkawinan.


  • Menunda perkawinan berarti menunda memiliki anak. Bagaimanapun anak adalah segalanya tatkala kita sudah menikah. Karena bagaimanapun anak adalah penyegar dalam menjalani proses berumah tangga. Penyejuk hati kala kita sedih. Dan penguat motivasi kala kita terpuruk. Maka ketika kita menunda perkawinan berarti mundur pula kita memiliki anak. Bagi mereka yang masih berusia muda barangkali  tak berisiko. Namun bagi mereka yang sudah berumur lebih dari 30 tahun tentu perlu dipertimbangkan. Karena lumayan berisiko bagi sang ibu ketika melahirkan di usia yang tidak muda lagi. Selain itu kita perlu mempertimbangkan berapa jarak usia kita dengan anak kita kelak. Sayang kan kalau kita berusia 50 tahun sementara anak pertama kita baru 10 tahun. Atau ketika anak butuh banyak biaya sekolah maupun kuliah, kita sudah berusia tidak produktif lagi. Tentu senang rasanya kalau kita masih kuat dan produktif sementara anak-anak sudah melewati masa remaja. Sehingga kita masih bisa melihat keberhasilan anak-anak kita. Minimal menjadi wali pernikahan mereka.
  • Menunda perkawinan berarti memperbanyak biaya pacaran. Bagaimanapun tetap dibutuhkan biaya selama proses sebelum perkawinan. Dan tak sedikit jumlahnya jika di kalkulasikan. Maka tak heran ketika hubungan putus, ada yang minta dikembalikan biaya selama proses pacaran, lucu ya he. Ini tentu akan lebih bermakna jika biaya itu keluar tatkala sudah menikah. Karena akan ada bekas atau hasilnya. Maka mereka yang memiliki prinsip tak menganut pacaran, sesungguhnya mendapatkan banyak manfaat. Dan salah satunya adalah menghemat biaya pacaran.
  • Menunda perkawinan biasanya menjadikan hubungan tidak langgeng. Semakin lama seseorang menjalani proses pacaran, maka biasanya semakin mudah seseorang untuk mengetahui kelemahan dari pasangannya. Ini artinya semakin mudah terjadi konflik. Dan tak sedikit yang akhirnya putus hubungan dan batal melangkah ke jenjang perkawinan. Benar bahwa kita butuh mengenal pasangan. Namun tak semua kelemahan dan kekurangan pasangan harus diketahui.  Selain itu semakin lama menjalin hubungan sebelum perkawinan juga menyebabkan kebosanan. 
Ada banyak lagi kerugian tentu yang di dapat kala menunda pernikahan. Namun hal-hal tersebut tidak berlaku jika memang seseorang belum mendapatkan jodoh sama sekali. Semoga beberapa hal tersebut menjadi pertimbangan bagi mereka yang sedang dilanda kemelut untuk melangkah ke jenjang perkawinan. Yakinklah bahwa nikah adalah nikmat dan anugerah. Maka tak perlu menunda kebaikan jika bisa menjalankannya saat ini.

Comments

No Responses to “Kerugian Menunda Perkawinan”