Kita tentu sering mendengar dan membaca anjuran agama " Malu sebagian dari Iman". Ini artinya malu merupakan suatu perbuatan yang dianjurkan untuk dimiliki. Rasa malu merupakan hal yang bukan aib atau sesuatu yang tabu. Namun sesuatu yang dianjurkan untuk dimiliki dan diamalkan oleh mereka yang mengaku beriman. Karena rasa malu membawa manfaat dan bukan keburukan.

Sayangnya, rasa malu menjadi sesuatu yang langka saat ini. Mereka yang memiliki rasa malu justru dianggap merugikan diri mereka sendiri. Karena rasa malu membawa mereka kalah dalam persaingan dan perebutan apapun. Ketika seseorang menuruti rasa malu mereka, maka  akan kalah bersaing  untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. 

Sesungguhnya bukan permasalahan kalah menang dalam bersaing. Tetapi hilangnya rasa malu sudah menjalar ke semua sendi kehidupan. Dari yang sifatnya demi kebaikan. Hingga kedalam tindakan yang sifatnya membawa keburukan. Lihat saja saat ini. Dahulu kita diajarkan untuk mendahulukan orang tua, wanita hamil, atau anak-anak untuk mendapatkan tempat duduk dalam kendaraan umum. Kita merasa malu kala kita yang masih gagah perkasa duduk, sementara ada wanita dengan anak kecilnya berdiri tidak mendapatkan tempat duduk. Atau kita diajarkan untuk berbagi  ketika kita makan, sementara ada pengemis lapar yang melihat kita. dan masih banyak lagi ajaran yang menganjurkan  memiliki rasa malu. Sungguh langka saat ini. Banyak orang yang  sudah tidak lagi memperdulikan rasa malu. Sehingga tak jarang justru orang lain yang merasa malu dengan perbuatannya.  Dan pelakunya justru tak merasakan perasaan apa-apa. 
Contoh yang sangat jelas adalah budaya KKN. Dahulu orang akan malu untuk bercerita bahwa dia mendapatkan pekerjaan atau jabatan karena menyuap. Namun saat ini tak jarang yang justru bangga dengan cara dia mendapatkan pekerjaan dengan cara menyuap. Atau seseorang yang tidak pernah kuliah, tapi entah dari mana dia sudah mendapatkan gelar sarjana, bahkan master. Dan mereka tidak malu dengan cibiran atau pandangan negatif dari orang lain. 

Maka benarkah masyarakat kita telah melupakan memiliki rasa malu?. Entahlah, karena malu untuk mengatakannya. Seseorang yang dipandang sebagai public figure, justru banyak yang tidak memiliki rasa malu lagi. Tidak malu untuk berbohong,tidak malu tertangkap karena korupsi, tidak malu untuk tertangkap  sebagai pelaku kejahatan  dan banyak lagi. Yang pasti merosotnya moral para pemimpin kita penyebabnya adalah hilangnya  rasa malu yang mereka miliki. Seorang pemimpin tak merasa malu ketika rakyatnya miskin sementara mereka kaya raya, tak malu lagi ketika namanya disebut sebagai koruptor, pemakai narkoba, atau hal hal yang sifatnya negatif. Maka ketika mereka para orang tua saja tidak lagi  memiliki rasa malu, jangan salahkan  generasi remaja kita. Wajar kalau gaya pergaulan remaja kita saat ini jauh dari sifat malu. Tak malu hamil duluan baru menikah. Tak malu -dan tak malu melakukan perbuatan yang asusila.

Miris sekali rasanya kala kita menyaksikan semua ini. Namun tentu kita yang masih sehat rasa malu nya, tak cukup hanya berpangku tangan. Minimal kita ajarkan dan laksanakan budaya rasa malu pada keluarga kita.

Comments

2 Responses to “Ada Yang Berubah Pada Rasa Malu Kita”

  1. Anonim on 28 Februari 2012 pukul 02.26

    kalau visitor dah banyak, usahakan pake template adsense biar kliknya banyak....

  2. Unknown on 28 Februari 2012 pukul 02.43

    thanks masukanya..sekalian bagi ilmunya gak keberatan nih. he..