Kawan pernahkah kau merenung sesaat , memikirkan betapa hebat cinta orang tua kita. Ini ada kisah sangat bijak yang ingin ku bagikan.
Seorang pemuda yang cerdas meminta ayahnya berjanji untuk membelikan sebuah mobil mewah jika dia berhasil lulus dari sebuah universitas ternama dengan nilai IPK yang sangat memuaskan. Ayahnya pun berjanji untuk membelikan mobil yang diinginkan oleh anaknya tadi. Hingga tibalah waktunya ketika pemuda tersebut berhasil lulus dengan nilai IPK yang fantastis 4.00.
Tibalah waktunya si pemuda tadi menagih janji ayahnya untuk membelikannya mobil mewah yang ia minta. Tahukah kawan betapa kecewanya si pemuda tadi ketika ayahnya hanya memberikan sebuah Al-Qur'an.Ya hanya Al-Qur'an yang terbungkus rapi. Sungguh hal yang tidak diduga.
Merasa jengkel dan marah serta kecewa si pemuda tadi menolak pemberian ayahnya. Kemudian ia bergegas keluar rumah sambil memaki dan memarahi ayahnya.Sedih ayahnya dengan sikap anaknya tersebut.
Pemuda tersebut pergi untuk mencari pekerjaan. Akhirnya berkat kerja kerasnya, si pemuda pun berhasil memperoleh hasil yang sangat cukup untuk membeli mobil mewah yang pernah ia minta ke ayahnya. Lama ia tidak mengetahui kabar ayahnya semenjak peristiwa yang mengecewakannya. Hingga suatu hari ia mendapatkan kabar bahwa ayahnya meninggal. Pemuda tersebut pun pulang untuk menyaksikan jasad terakhir ayahnya. Kawan, sesampainya di rumahnya terlihatlah ayahnya tergeletak terbujur kaku. Di sampingnya ada sebuah Al-Quran yang pernah ia tolak dulu masih terbungkus rapi. Kemudian diambillah Al-Qur'an tadi. Jatuhlah sebuah kunci mobil yang disematkan dibalik Al-Qur'an tersebut. Terkejutlah ia karena pada kunci tersebut tergantung nama mobil mewah yang ia minta, dan dealer tempat ayahnya membeli secara tunai. Ia pun menangis bersujud kejasad ayahnya menyesali kecerobohanya. Betapa sempit pikiranya saat itu.  Namun penyesalan tinggallah penyesalan.
Kita sering melihat pemberian / nikmat Allah hanya dari apa yang terlihat. Tanpa memahami hikmah dibaliknya.

Comments

No Responses to “Aku Menangis Untuk Berbagi Hikmah Kisah Bijak Ku”